Tectona grandis

Kerajaan : Plantae, Divisi : Magnoliophyta, Kelas : Magnoliopsida, Ordo : Lamiales, Famili :  Lamiaceae, Genus: Tectona, Spesies : Tectona grandis
Jati memiliki pertumbuhan yang lambat dengan germinasi rendah (biasanya kurang dari 50%) yang membuat proses propagasi secara alami menjadi sulit sehingga tidak cukup untuk menutupi permintaan atas kayu jati. Jati biasanya diproduksi secara konvensional dengan menggunakan biji. Akan tetapi produksi bibit dengan jumlah besar dalam waktu tertentu menjadi terbatas karena adanya lapisan luar biji yang keras. Beberapa alternatif telah dilakukan untuk mengatasi lapisan ini seperti merendam biji dalam air, memanaskan biji dengan api kecil atau pasir panas, serta menambahkan asam, basa, atau bakteri. Akan tetapi alternatif tersebut masih belum optimal untuk menghasilkan jati dalam waktu yang cepat dan jumlah yang banyak.
Pohon berukuran sedang sampai besar, tingginya mencapai 50 m, memiliki batang yang lurus dan percabangan terjadi setelah ketinggian batang mencapai 20(-25) m, dengan garis tengah batang 150(-250) cm, terkadang terdapat akar banir pendek di bagian dasar batang, permukaan batang pecah memanjang, berwarna coklat keabuan, bagian kulit dalam batang berwarna kemerahan bergetah lengket; daun berbentuk bulat telur lebar, panjang (11-)20-55 cm dan lebar (6-)15-37 cm; perbungan berukuran panjang 40 cm dan lebar 35 cm; tiap bunga berukuran 3-6 mm, daun-daun kelopak berbentuk lonceng, daun-daun mahkota berbentuk putih dan merah jambu pada daun mahkotanya; buah tertutup oleh daun-daun mahkota yang menggembung (fruit enclosed by an inflated calyx).
Umumnya, Jati yang sedang dalam proses pembibitan rentan terhadap beberapa penyakit antara lain leaf spot disease yang disebabkan oleh Phomopsissp., Colletotrichum gloeosporioides, Alternaria sp., dan Curvularia sp., leaf rust yang disebabkan oleh Olivea tectonea, dan powdery mildew yang disebabkan oleh Uncinula tectonae. Phomopsis sp. merupakan penginfeksi paling banyak, tercatat 95% bibit terkena infeksi pada tahun 1993-1994.Infeksi tersebut terjadi pada bibit yang berumur 2 – 8 bulan. Karakterisasi dari infeksi ini adalah adanya necrosis berwarna coklat muda pada pinggir daun yang kemudian secara bertahap menyebar ke pelepah, infeksi kemudian menyebar ke bagian atas daun, petiol, dan ujung batang yang mengakibatkan bagian daun dari batang tersebut mengalami kekeringan. Jika tidak disadari dan tidak dikontrol, infeksi dari Phomopsis sp. akan menyebar sampai ke seluruh bibit sehingga proses penanaman jati tidak bisa dilakukan.
Pohon Jati dapat digunakan untuk konstruksi bangunan, vener, kayu lapis, ukiran, kerajinan, meubel dan bantalan rel kereta. Jati juga digunakan untuk upaya merehabilitasi lahan dan konservasi tanah dalam program pengembangan hutan rakyat

No comments:

Post a Comment